GREEN MARKETING DAN GREEN PRODUK
"MANAJEMEN
PEMASARAN"
DOSEN: TUBAGUS WAHYUDI, SE.
DOSEN: TUBAGUS WAHYUDI, SE.
Disusun
Oleh:
Shinta
Aprianti
Administrasi
Bisnis
Institute
Manajemen Wiyata Indonesia
Jl. Gudang
No. 7 - 9 Kota Sukabumi 43112
No. Telp.
(0266) 235 717
PENDAHULUAN
Hidup
di era yang serba canggih manusia terus melakukan sesuatu yang lebih baik dan
menginginkan sesuatu yang sempurna sehingga tak ingin terkalah oleh yang
lainnya, untuk itu banyak manusia mendirikan perusahaan terus berinovasi dan
melakukan yang dingginkannya dan dan dinginkan oleh banyak orang, tentunya
dalam membuat suatu perusahaan kita memiliki produk dan segmen pasar yang akan
menjadi tujuan utama kita untuk menjual produk yang kita buat, dan salah
satunya kita sebagai pengusaha harus pintar-pintar dalam memanfaatkan peluang
salah satunya kita harus mangetahui apa yang konsumen butuhkan dan konsumen
inginkan, namun apakah pengusaha dapat berfikir dari sisi lingkungan?, bila
kita lihat apa perusahaan harus melibatkan dan mementingkan lingkungan?
Jawabannya tentu karena setiap produk yang di buat baik seperti pakaian,
sepatu, makanan dan lain-lain, akan mengorbankan lingkungan baik dari
limbah-limbah atau sampah-sampah dan bagian-bagian lainya yang sudah tidak
terpakai dan dibuang begitu saja tanpa melihat dampak lainnya yang akan berdampak
buruk di lingkungan sekitarnya.
Untuk itu dari beberapa
fenomena yang ada dan beberapa
pakar sadar akan pentingnya lingkungan bagi manusia sehingga mereka berfikir
bagaimana cara agar produk yang perusahaan jual dapat memberikan dampak yang
positif bagi lingkungan. Sebut saja, Konsep Green Marketing dan Green
Product. Konsep ini sebenarnya bukanlah konsep baru. Konsep ini sudah
diperkenalkan oleh Bell dan Emeri, serta Feldman sejak tahun 1971, yang
menyatakan konsep pemasaran telah salah penempatan, karena hanya sebatas
memuaskan keinginan konsumen tapi dengan mengabaikan kepentingan masyarakat dan
lingkungan dalam jangka panjang (MCDaniel dan Rylander, 1993). pengertian
lainnya mengenai Green Marketing, seperti Peattie pada tahun 1995
mendefinisikan green marketing sebagai proses manajemen holistik yang
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan
keinginan konsumen dan masyarakat dengan jalan yang menguntungkan dan
berkelanjutan (Karna, Hansen dan Juslin 2001). Dan Polonsky (1994), menyatakan
bahwa green marketing merupakan seluruh aktivitas yang didesain untuk
menghasilkan dan memfasilitasi semua perubahan yang diharapkan dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia, dengan dampak minimal pada perusakan
lingkungan alam. Hal ini terjadi akibat pemenuhan kebutuhan dan keinginan
manusia memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif pada lingkungan alam.Untuk
itu saya akan sedikt membahas tentang green marketing itu sendiri.
Konsep green marketing ini telah
diperkenalkan oleh Bell dan Emeri, serta Feldman sejak tahun 1971 yang
menyatakan bahwa konsep pemasaran telah salah penempatan, karena hanya sebatas
memuaskan keinginan konsumen tapi dengan mengabaikan kepentingan masyarakat dan
lingkungan dalam jangka panjang, dan Kotler pada tahun 1976 kemudian
memperkenalkan konsep societal marketing untuk memenuhi tanggung jawab sosial
pemasar yang terdiri dari empat pertimbangan dalam pengambilan keputusan
pemasaran yaitu : keinginan konsumen, kepentingan konsumen, persyaratan perusahaan,
dan kesejahteraan lingkungan sosial.
Sehingga
dapat di simpulkan bahwa green marketing ini memiliki beberapa poin penting
yang harus di perhatikan dimana hal tersebut baik untuk perusahaan dan baik
untuk lingkungan dan masyarakat sekitar, pertama organisasi atau perusahaan
melalui aktivitas pemasarannya berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen, kedua aktivitas pemasaran ini dilaksanakan dengan cara yang lebih
efisien dan efektif dibandingkan dengan pesaing, dan ketiga aktivitas ini memberikan
dampak minimal pada perusakan lingkungan alam sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Adapun manfaat dari konsep green
marketing itu sendiri :
1. Menghasilkan produk yang ramah
lingkungan
2. Para produsen dan pemasang iklan
mengembangkan produk yang mereka upayakan untuk memenuhi keinginan masyarakat
yang peduli akan lingkungan
3. Inovasi Kecintaan terhadap
lingkungan akan membuat perusahaan menjadi lebih inovatif, baik inovatif dalam
input, process, output, bahkan strategi marketing/pemasaran
Green marketing terdiri dari
beberapa bagian
è 1. Green Consumer merupakan kepedulian
kita terhadap lingkungan hidup yaitu konsumen itu sendiri
è 2. Green Consumersism adalah suatu
kesadaran diri sendiri yang peduli akan lingkungan hidup sehingga konsumen
lebih memilih produk yang ramah lingkungan atau menjaga linkungannya
sendiri.
è 3. Green Product adalah produk atau
barang yang dibuat dengan cara yang tidak mencemarkan lingkungan namun
bermanfaat bagi lingkungan seperti menggunakan bahan baku yang dapan di daur
ulang atau bermaanfaat untuk hal lainnya sehingga tidak hanya di buang begitu
saja dan merusak wilayah sekitar.
Adapun kasus mengenai dampak dari
perusahaan textile bagi lingkungannya, dan berikut adalah salah satu contoh
cuplikan yang harus kita ketahui agar kita lebih peduli akan lingkungan,
Bagaimana menurut anda setelah
melihat cuplikan terebut?
Miris sekali bukan? Dan bagaimana
apabila terjadi di Negara kita?
Negara
Bangladesh adalah salah satu negara yang memberikan kontribusi yang banyak dalam
dunia pakaian. Kualitas kain yang diproduksi di negara tersebut merupakan
kualitas terbaik se-dunia, maka tidak aneh jika banyak negara maju yang
berlomba-lomba untuk melakukan kerjasama dengan beberapa produsen kain yang ada
di Bangladesh. Sebut saja Amerika dan negara Eropa yang bisa dibilang telah
menguasai dunia fashion di dunia. Dan sebagian besar produsen tidak peduli
terhadap pentingnya lingkungan bagi perusahaan mereka. Bahan yang digunakan
sebagian besar adalah bahan kimia, dari pembibitan pohon kapas yang menggunakan
pestisida hingga proses pembuatan benang menjadi kain yang menggunakan bahan
pewarna dan zat kimia lainnya yang langsung dibuang tanpa disaring terlebih
dahulu sehingga menjadi limbah pabrik yang sangat merusak lingkungan maupun
kesehatan pekerjanya.
Kenyataan
di atas menjadi tanda tanya tentang perlunya perusahaan memasukkan isu
lingkungan ke dalam strategi marketing, dimana isu lingkungan tentu akan
menambah biaya karena akan menjadi item pengeluaran baru pada proses pencarian
informasi tentang keadaan lingkungan, preferensi green consumers, pengembangan
produk baru; periklanan, pembuatan kemasan, dan bentuk-bentuk komunikasi
pemasaran lainnya, sedangkan dampaknya terhadap kinerja pemasaran dan kinerja
keuangan belum tentu didapatkan. Namun dengan semakin gencarnya tekanan publik
dan peraturan pemerintah, menjadi keharusan bagi perusahaan untuk memperhatikan
masalah lingkungan dan memastikan bahwa proses yang dilakukan dan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan memenuhi standar keamanan bagi lingkungan hidup.
KESIMPULAN
Menjadi
seorang pengusaha tidak hanya terus mementingkan keuntungan nya saja tanpa
memikirkan lingkungan itu akan menjadi boomerang bagi dirinya pribadi,
lingkungan kita harus ciptakan senyaman mungkin sehingga dapat menghasilkan
profit yang tidak merusak ekosistem dan kelestarian lingkungan yang ada dengan
cara peduli pada dampak apa yang dihasilkan dan cobalah untuk memperbaiki hal
tersebut. Jadilah masyarakat yang cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar