Senin, 07 November 2016

green marketing dan green product



GREEN MARKETING DAN GREEN PRODUK

"MANAJEMEN PEMASARAN"

DOSEN: TUBAGUS WAHYUDI, SE.






  
  
Disusun Oleh:
 Shinta Aprianti
Administrasi Bisnis



Institute Manajemen Wiyata Indonesia
Jl. Gudang No. 7 - 9 Kota Sukabumi 43112
No. Telp. (0266) 235 717






PENDAHULUAN

Hidup di era yang serba canggih manusia terus melakukan sesuatu yang lebih baik dan menginginkan sesuatu yang sempurna sehingga tak ingin terkalah oleh yang lainnya, untuk itu banyak manusia mendirikan perusahaan terus berinovasi dan melakukan yang dingginkannya dan dan dinginkan oleh banyak orang, tentunya dalam membuat suatu perusahaan kita memiliki produk dan segmen pasar yang akan menjadi tujuan utama kita untuk menjual produk yang kita buat, dan salah satunya kita sebagai pengusaha harus pintar-pintar dalam memanfaatkan peluang salah satunya kita harus mangetahui apa yang konsumen butuhkan dan konsumen inginkan, namun apakah pengusaha dapat berfikir dari sisi lingkungan?, bila kita lihat apa perusahaan harus melibatkan dan mementingkan lingkungan? Jawabannya tentu karena setiap produk yang di buat baik seperti pakaian, sepatu, makanan dan lain-lain, akan mengorbankan lingkungan baik dari limbah-limbah atau sampah-sampah dan bagian-bagian lainya yang sudah tidak terpakai dan dibuang begitu saja tanpa melihat dampak lainnya yang akan berdampak buruk di lingkungan sekitarnya.

Untuk itu dari beberapa fenomena yang ada dan beberapa pakar sadar akan pentingnya lingkungan bagi manusia sehingga mereka berfikir bagaimana cara agar produk yang perusahaan jual dapat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan. Sebut saja, Konsep Green Marketing dan Green Product. Konsep ini sebenarnya bukanlah konsep baru. Konsep ini sudah diperkenalkan oleh Bell dan Emeri, serta Feldman sejak tahun 1971, yang menyatakan konsep pemasaran telah salah penempatan, karena hanya sebatas memuaskan keinginan konsumen tapi dengan mengabaikan kepentingan masyarakat dan lingkungan dalam jangka panjang (MCDaniel dan Rylander, 1993). pengertian lainnya mengenai Green Marketing, seperti Peattie pada tahun 1995 mendefinisikan green marketing sebagai proses manajemen holistik yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan keinginan konsumen dan masyarakat dengan jalan yang menguntungkan dan berkelanjutan (Karna, Hansen dan Juslin 2001). Dan Polonsky (1994), menyatakan bahwa green marketing merupakan seluruh aktivitas yang didesain untuk menghasilkan dan memfasilitasi semua perubahan yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, dengan dampak minimal pada perusakan lingkungan alam. Hal ini terjadi akibat pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif pada lingkungan alam.Untuk itu saya akan sedikt membahas tentang green marketing itu sendiri.

Konsep green marketing ini telah diperkenalkan oleh Bell dan Emeri, serta Feldman sejak tahun 1971 yang menyatakan bahwa konsep pemasaran telah salah penempatan, karena hanya sebatas memuaskan keinginan konsumen tapi dengan mengabaikan kepentingan masyarakat dan lingkungan dalam jangka panjang, dan Kotler pada tahun 1976 kemudian memperkenalkan konsep societal marketing untuk memenuhi tanggung jawab sosial pemasar yang terdiri dari empat pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemasaran yaitu : keinginan konsumen, kepentingan konsumen, persyaratan perusahaan, dan kesejahteraan lingkungan sosial.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa green marketing ini memiliki beberapa poin penting yang harus di perhatikan dimana hal tersebut baik untuk perusahaan dan baik untuk lingkungan dan masyarakat sekitar, pertama organisasi atau perusahaan melalui aktivitas pemasarannya berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, kedua aktivitas pemasaran ini dilaksanakan dengan cara yang lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan pesaing, dan ketiga aktivitas ini memberikan dampak minimal pada perusakan lingkungan alam sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Adapun manfaat dari konsep green marketing itu sendiri :
1. Menghasilkan produk yang ramah lingkungan 
2. Para produsen dan pemasang iklan mengembangkan produk yang mereka upayakan untuk memenuhi keinginan masyarakat yang peduli akan lingkungan
3. Inovasi Kecintaan terhadap lingkungan akan membuat perusahaan menjadi lebih inovatif, baik inovatif dalam input, process, output, bahkan strategi marketing/pemasaran

Green marketing terdiri dari beberapa bagian
è 1. Green Consumer merupakan kepedulian kita terhadap lingkungan hidup yaitu konsumen itu sendiri
è 2. Green Consumersism adalah suatu kesadaran diri sendiri yang peduli akan lingkungan hidup sehingga konsumen lebih memilih produk yang ramah lingkungan atau menjaga linkungannya sendiri. 
è 3. Green Product adalah produk atau barang yang dibuat dengan cara yang tidak mencemarkan lingkungan namun bermanfaat bagi lingkungan seperti menggunakan bahan baku yang dapan di daur ulang atau bermaanfaat untuk hal lainnya sehingga tidak hanya di buang begitu saja dan merusak wilayah sekitar.

Adapun kasus mengenai dampak dari perusahaan textile bagi lingkungannya, dan berikut adalah salah satu contoh cuplikan yang harus kita ketahui agar kita lebih peduli akan lingkungan,


 

Bagaimana menurut anda setelah melihat cuplikan terebut?
Miris sekali bukan? Dan bagaimana apabila terjadi di Negara kita?
Negara Bangladesh adalah salah satu negara yang memberikan kontribusi yang banyak dalam dunia pakaian. Kualitas kain yang diproduksi di negara tersebut merupakan kualitas terbaik se-dunia, maka tidak aneh jika banyak negara maju yang berlomba-lomba untuk melakukan kerjasama dengan beberapa produsen kain yang ada di Bangladesh. Sebut saja Amerika dan negara Eropa yang bisa dibilang telah menguasai dunia fashion di dunia. Dan sebagian besar produsen tidak peduli terhadap pentingnya lingkungan bagi perusahaan mereka. Bahan yang digunakan sebagian besar adalah bahan kimia, dari pembibitan pohon kapas yang menggunakan pestisida hingga proses pembuatan benang menjadi kain yang menggunakan bahan pewarna dan zat kimia lainnya yang langsung dibuang tanpa disaring terlebih dahulu sehingga menjadi limbah pabrik yang sangat merusak lingkungan maupun kesehatan pekerjanya.



Kenyataan di atas menjadi tanda tanya tentang perlunya perusahaan memasukkan isu lingkungan ke dalam strategi marketing, dimana isu lingkungan tentu akan menambah biaya karena akan menjadi item pengeluaran baru pada proses pencarian informasi tentang keadaan lingkungan, preferensi green consumers, pengembangan produk baru; periklanan, pembuatan kemasan, dan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran lainnya, sedangkan dampaknya terhadap kinerja pemasaran dan kinerja keuangan belum tentu didapatkan. Namun dengan semakin gencarnya tekanan publik dan peraturan pemerintah, menjadi keharusan bagi perusahaan untuk memperhatikan masalah lingkungan dan memastikan bahwa proses yang dilakukan dan produk yang dihasilkan oleh perusahaan memenuhi standar keamanan bagi lingkungan hidup.

KESIMPULAN

Menjadi seorang pengusaha tidak hanya terus mementingkan keuntungan nya saja tanpa memikirkan lingkungan itu akan menjadi boomerang bagi dirinya pribadi, lingkungan kita harus ciptakan senyaman mungkin sehingga dapat menghasilkan profit yang tidak merusak ekosistem dan kelestarian lingkungan yang ada dengan cara peduli pada dampak apa yang dihasilkan dan cobalah untuk memperbaiki hal tersebut. Jadilah masyarakat yang cerdas.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar