Selasa, 22 November 2016

Pengaruh sektor jasa di indonesia



PERDAGANGAN DAN PEKERJAAN DI SEKTOR JASA DI INDONESIA (Oleh Chris Manning dan Haryo Aswicahyono)


"PEMASARAN JASA"

DOSEN: TUBAGUS WAHYUDI, SE.







  
Disusun Oleh:
 Shinta Aprianti
Administrasi Bisnis



Institute Manajemen Wiyata Indonesia
Jl. Gudang No. 7 - 9 Kota Sukabumi 43112
No. Telp. (0266) 235 717





Jasa menjadi bagian terpenting bagi terelisasinya perdagangan dan pekerjaan terutama di Indonesia sehingga beberapa beberapa sumber membuktikan bahwa jasa dapat berpengaruh besar terhadap perdagan dan pekerjaan di Indonesia, sector jasa sendiri pada tahun 2000 banyak menyediakan pekerjaan di banding dengan sector lainnya seperti sector pertanian dan sector manufaktur dan badan pusat statistic, data nasional dan survey ketenaga kerjaan nasional  pada tahun 2001-2010 pertumbuhan GDP.

pekerjaan, dan produktifitas tenaga kerja seluruhnya di pimpin oleh sector jasa, dan pekerjaan di sector jasa dapat berkembang dengan pesat secara keseluruhan pekerjaan telah beralih pada jasa “modern” dengan angka 10% tiap pertahun pada peride 2005-2010 dan Yang mungkin menarik adalah bahwa 7,1 juta pekerjaan yang disediakan sector jasa yang terkait dengan semua kegiatan ekspor (dengan mempertimbangkan hubungan langsung maupun tak langsung), adalah lebih besar dari jumlah total pekerjaan yang diciptakan oleh semua ekspor manufaktur (makanan olahan, industry ringan dan berat), yang berjumlah kurang dari 5 juta pekerjaan.

Berbeda dengan perdagangan komoditas (barang), Indonesia mengalami defisit besar dalam hal perdagangan jasa. Impor sebesar hampir US$ 26 juta, adalah dua kali nilai ekspor jasa pada tahun 2010. Nilai absolut dari defisit perdagangan jasa meningkat selama tahun 2000an hingga mencapai sekitar $10 milyar tahun 2010 (nilai nominal). Baik impor maupun ekspor terutama terdiri dari tiga kategori jasa: transportasi, perjalanan dan layanan bisnis yang ‘lain’.

Secara absolut, Indonesia telah menjadi pemasok besar tenagakerja kontrak yang sebagian besar tidak memiliki keterampilan ke Asia Timur dan Timur Tengah selama satu dekade terakhir ini. Indonesia juga merupakan Negara tujuan bagi tenaga kerja terampil dan profesional secara temporer terutama dari Asia. Kedua arus perpindahan ini memberi kontribusi besar terhadap kesejahteraan dan pertumbuhan, serta membantu menciptakan lapangan pekerjaan, walaupun mereka merupakan pangsa yang kecil dalam total tenagakerja secara keseluruhan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar